Oleh: padangkomunikasi | Mei 7, 2010

Kabut Islam

Islam adalah agama yang tinggi, dan tidak yang tinggi selain Islam. Akan tetapi, kenyataan berkata lain, Islam diselimuti oleh kabut-kabutnya. Dr. Alkhendra, M.Ag. – dalam khutbahnya di IAIN Imam Bonjol Padang – menyatakan ada beberapa kabut yang menyelimuti umat Islam belakangan ini. Pertama, kabut kelalaian atau kealpaan. kedua, kabut keraguan. Ketiga, kabut kemalasan.

Orang mengatakan, Islam itu dihancurkan oleh umatnya sendiri. Dalam hal ini, ada beberapa aspek yang dapat kita lihat. Pertama, Aspek pendidikan. Islam memandang serius terhadap ilmu pengetahuan. Makanya Allah mengangkat derajat orang-oeang yang berilmu pengetahuan. yang menjadi permasalahannya adalah siapakah orang-orang yang berilmu tersebut. Kenyataannya, ketika kita simpati kepada seseorang karena keilmuannya, ternyata hal itu tidak menjamin terhadap kualitas yang telah dijanjikan Islam. Demikian juga mungkin dengan apa yang terjadi terhadap diri kita, keluarga kita, kampus kita, negeri kita, yang sewajarnya menjadi contoh dan panutan, ternyata hal itu tidak bisa menjamin diri kita. Karena memang kekaburan dalam memahami orang berilmu pengetahuan, tepatnya orang yang dibilang “cerdas”. Orang pintar tidak bisa disama dengan orang cerdas. Orang yang cerdas, cerdas akal dan cerdas hati. Sehingga perpaduan itu akan melahirkan peduli terhadap lingkungannya.

Kedua, aspek kepribadian. Islam memandang kepribadian sebagai hal yang tidak bisa dianggap remeh. Salah satu ajaran Islam yang sangat urgen adalah pandangan yang serius terhadap akhlak dan moral. Moral menjadi pondasi untuk berdirinya kaum yang berkualitas. beberapa bentuk kepribadian yang ditinggalkan umat Islam adalah kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, kerapian, ketertiban, etika dan lain sebagainya.
Inilah sesungguhnya yang menjadikan Islam itu tinggi, tetapi justru bagi kebanyakan umat Islam, hal itu banyak ditinggalkan. Untuk mengangkat kembali, agar kita menjadi umat terbaik adalah dengan memulai dari diri sendiri, keluarga, dan orang lain.

Wallahu ‘Alam bi Shawab…


Tinggalkan komentar

Kategori